Pembacaan Alkitab: Mat. 22:1-14
Doa baca: “Karena itu, pergilah ke
persimpangan- persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di
sana ke perjamuan kawin itu.” (Mat. 22:9)
Dalam berita ini kita akan melihat perumpamaan
tentang perjamuan kawin yang tercatat dalam Matius 22:1-14. Perumpamaan ini
merupakan kelanjutan jawaban Tuhan kepada imam-imam kepala dan tua- tua. Dalam
jawaban Tuhan kepada mereka tentang kuasa-Nya, Ia mengatakan tiga perumpamaan:
perumpamaan pengalihan hak kesulungan, perumpamaan kebun anggur, dan
perumpamaan perjamuan kawin. Perumpamaan pengalihan hak kesulungan
menyingkapkan bahwa hak kesulungan yang menjadi milik bangsa Israel telah
diambil alih dari Israel dan diberikan kepada gereja. Perumpamaan kebun anggur
menunjukkan bahwa Kerajaan Allah akan diambil alih dari Israel dan diberikan
kepada gereja. Setelah kedua perumpamaan yang pertama, Tuhan menambahkan
perumpamaan perjamuan kawin sebagai kegenapan jawaban-Nya.
Perumpamaan kebun anggur dalam pasal 21 mengacu
kepada Perjanjian Lama yang di dalamnya terdapat Kerajaan Allah (21:43),
sedangkan perumpamaan perjamuan kawin dalam pasal ini mengacu kepada Perjanjian
Baru yang di dalamnya terdapat Kerajaan Surga. Dalam perumpamaan sebelumnya,
Perjanjian Lama digambarkan seperti kebun anggur dengan fokusnya terutama pada
perkara berjerih lelah di bawah hukum Taurat; dalam perumpamaan ini, Perjanjian
Baru digambarkan seperti perjamuan kawin, dengan fokusnya terutama pada perkara
kenikmatan di bawah.
Kebun anggur terutama bukan untuk kenikmatan,
melainkan untuk jerih lelah. Namun dalam suatu perjamuan kawin tidak ada jerih
lelah, sebaliknya penuh dengan kenikmatan. Tidak ada orang menghadiri perjamuan
kawin dengan tujuan untuk bekerja, semua orang hadir untuk kenikmatan. Kita
yang di dalam pemulihan Tuhan bukan berjerih lelah di bawah hukum Taurat,
melainkan menikmati di bawah anugerah. Inilah prinsip dasar dalam memahami
perumpamaan-perumpamaan ini.
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 58
No comments:
Post a Comment