Hitstat

24 April 2018

Matius - Minggu 30 Selasa


Pembacaan Alkitab: Mat. 22:1-14; Flp. 3:9
Doa baca: “Dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena menaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkanberdasarkan kepercayaan.” (Flp.3:9)


Ayat 11 mengatakan, “Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.” Seorang yang tidak berpakaian pesta ini pasti adalah seorang yang telah beroleh selamat. Bagaimana dapat seseorang menjawab panggilan Allah, namun belum diselamatkan? Asalkan kita telah menjawab panggilan Allah, kita telah diselamatkan. Sekalipun orang dalam ayat 11 adalah yang dipanggil dan diselamatkan, namun ia masih belum mengenakan pakaian pesta.

Pakaian pesta melambangkan bersyaratnya kita berbagian dalam perjamuan kawin. Menurut Wahyu 19, mereka yang diundang ke perjamuan kawin berpakaian lenan halus putih. Lenan halus putih dalam Wahyu 19 ialah pakaian pesta dalam Matius 22. Lenan halus putih melambangkan kebenaran yang unggul. Dalam Mazmur 45, kita diberi tahu bahwa raja mempunyai dua jubah. Kita, kaum beriman juga harus mempunyai dua jubah. Kita semua telah memiliki jubah yang pertama, jubah yang membuat kita bersyarat untuk diselamatkan. Jubah ini ialah Kristus yang objektif yang kita terima sebagai kebenaran kita di hadapan Allah. Kita perlu hidup oleh Kristus sehingga Kristus dapat menjadi kebenaran kita yang subjektif.

Jangan mengira karena kita telah diundang ke perjamuan kawin, kita dapat berlaku ceroboh. Sebaliknya, Tuhan akan masuk ke dalam perjamuan dan mengeluarkan Anda yang tidak berpakaian pesta, pakaian kedua. Tidak salah, Anda telah menerima Kristus sebagai kebenaran Anda untuk dibenarkan di depan Allah. Tetapi Apakah Dia itu kebenaran Anda yang subyektif? Dari hari ke hari kita perlu hidup oleh Kristus dan memperhidupkan Kristus. Jika kita hidup dengan kendur dan sembarangan, kita bukan orang yang berpakaian pesta, kita tidak bersyarat dalam perjamuan kawin.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 58

No comments: