Hitstat

25 April 2018

Matius - Minggu 30 Rabu


Pembacaan Alkitab: Mat. 22:1-14
Doa baca: “Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.” (Mat. 22:14)


Ayat 12-13 mengatakan, “Hai Saudara, bagaimana engkau masuk ke mari tanpa mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi.” Dicampakkan ke dalam kegelapan di luar, kegelapan yang paling gelap, bukan berarti binasa, melainkan ditanggulangi berdasarkan zaman, tidak diizinkan berbagian dalam kenikmatan atas kerajaan selama zaman seribu tahun, karena tidak menempuh hidup yang menang berdasarkan Kristus. Pada masa itu, kaum beriman pemenang akan beserta Kristus dalam kemuliaan kerajaan yang terang (Kol. 3:4), sedangkan kaum beriman yang kalah akan menderita pendisiplinan dalam kegelapan yang di luar.

Karena orang yang tidak berpakaian pesta akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling dalam, banyak guru Kristen mengatakan bahwa orang itu adalah orang beriman palsu. Kebanyakan orang Kristen hari ini menolak ajaran tentang hukuman sezaman terhadap kaum beriman. Inilah sebabnya begitu banyak orang kendur dan sembarangan dalam kehidupan mereka setiap hari. Mereka tidak takut terhadap hukuman sezaman Allah, sebaliknya berkata, “Aku telah beroleh selamat, darah telah membasuhku. Jika aku berbuat salah, Tuhan akan mengoreksiku sedikit. Tetapi tidak akan ada masalah bagiku pada masa yang akan datang.” Alangkah kelirunya bila Anda berpegang pada konsepsi yang begitu berlawanan dengan firman Allah yang murni! Ketika kita kembali kepada firman yang murni, kita akan nampak bahwa hadir di perjamuan kawin tanpa pakaian pesta adalah perkara yang serius.

Dipanggil adalah menerima keselamatan sedangkan dipilih adalah menerima pahala. Semua orang beriman telah dipanggil, tetapi sedikit yang akan dipilih untuk menerima pahala. Para pemenang, kaum yang terpilih, akan menerima pahala dan bersyarat untuk berbagian dalam perjamuan kawin Anak Domba.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 58

No comments: