Pembacaan Alkitab:
Mat. 22:1-14
Doa baca: “Sebab
banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.” (Mat. 22:14)
Ayat 12-13 mengatakan, “Hai Saudara, bagaimana
engkau masuk ke mari tanpa mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam
saja. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan
campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan
terdapat ratapan dan kertak gigi.” Dicampakkan ke dalam kegelapan di luar,
kegelapan yang paling gelap, bukan berarti binasa, melainkan ditanggulangi
berdasarkan zaman, tidak diizinkan berbagian dalam kenikmatan atas kerajaan
selama zaman seribu tahun, karena tidak menempuh hidup yang menang berdasarkan
Kristus. Pada masa itu, kaum beriman pemenang akan beserta Kristus dalam
kemuliaan kerajaan yang terang (Kol. 3:4), sedangkan kaum beriman yang kalah
akan menderita pendisiplinan dalam kegelapan yang di luar.
Karena orang yang tidak berpakaian pesta akan
dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling dalam, banyak guru Kristen
mengatakan bahwa orang itu adalah orang beriman palsu. Kebanyakan orang Kristen
hari ini menolak ajaran tentang hukuman sezaman terhadap kaum beriman. Inilah
sebabnya begitu banyak orang kendur dan sembarangan dalam kehidupan mereka
setiap hari. Mereka tidak takut terhadap hukuman sezaman Allah, sebaliknya
berkata, “Aku telah beroleh selamat, darah telah membasuhku. Jika aku berbuat
salah, Tuhan akan mengoreksiku sedikit. Tetapi tidak akan ada masalah bagiku
pada masa yang akan datang.” Alangkah kelirunya bila Anda berpegang pada
konsepsi yang begitu berlawanan dengan firman Allah yang murni! Ketika kita
kembali kepada firman yang murni, kita akan nampak bahwa hadir di perjamuan
kawin tanpa pakaian pesta adalah perkara yang serius.
Dipanggil adalah menerima keselamatan sedangkan
dipilih adalah menerima pahala. Semua orang beriman telah dipanggil, tetapi
sedikit yang akan dipilih untuk menerima pahala. Para pemenang, kaum yang
terpilih, akan menerima pahala dan bersyarat untuk berbagian dalam perjamuan
kawin Anak Domba.
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 58
No comments:
Post a Comment