Hitstat

26 April 2018

Matius - Minggu 30 Kamis


Pembacaan Alkitab: Mat. 22:15-22
Doa baca: Jawab mereka: ‘Gambar dan tulisan Kaisar.’ Lalu kata Yesus kepada mereka: ‘Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.’” (Mat. 22:21)


Setelah Tuhan Yesus diuji oleh imam-imam kepala dan tua-tua tentang sumber kekuasaan-Nya, murid-murid orang Farisi dan para pendukung Herodes (Herodian) bertanya kepada-Nya tentang membayar pajak kepada Kaisar (22:15-22). Pada kesempatan ini orang Herodian dan orang Farisi berkomplot ingin menjebak Tuhan Yesus. Mereka mengharapkan Dia jatuh ke dalam perangkap mereka.

Dalam ayat 17 mereka berkata kepada Tuhan, “Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?” Ini benar-benar pertanyaan yang menjerat. Membayar pajak kepada Kaisar ditentang oleh semua orang Yahudi. Jika Tuhan Yesus mengatakan membayar pajak itu diperbolehkan, Dia akan diserang oleh semua orang Yahudi, yang pemimpinnya adalah orang Farisi. Jika Dia mengatakan hal itu tidak boleh, para pendukung Herodes yang memihak pemerintah Romawi akan mendapat dasar yang kuat untuk menuduh-Nya.

Namun Tuhan Yesus sangat berhikmat dan mengetahui bagaimana mengatasi setiap orang dan setiap situasi. Dalam ayat 19 Ia berkata, “Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu.” Karena mereka memiliki satu mata uang Romawi, mereka tertangkap oleh Tuhan. Dengan mempunyai sebuah mata uang Romawi, mereka sudah kalah.

Orang Yahudi pada waktu itu berada di bawah dua kekuasaan, kekuasaan politik Roma dan kekuasaan rohani Allah. Di Yerusalem tidak hanya ada pemerintahan Roma, tetapi juga ada Bait Allah. Itulah sebabnya orang Yahudi harus membayar pajak kepada kedua sistem ini. Karena itu, Tuhan memberi tahu mereka untuk membayar kepada Kaisar apa yang menjadi milik Kaisar dan kepada Allah apa yang menjadi milik Allah. Jawaban ini mengejutkan orang Farisi dan orang Herodian, dan mereka dikalahkan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 59

No comments: