Pembacaan
Alkitab: Mat. 21:1-22
Doa baca: “Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang
kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai betina, dan seekor
keledai beban yang muda." (Mat. 21:5)
Cara Raja masuk ke Yerusalem menggenapkan nubuat Zakharia
9:9. Istilah “putri” Sion dalam 21:5 mengacu kepada orang-orang Yerusalem (Mzm.
137:8; 45:12). Ayat 5 mengatakan bahwa Raja datang “mengendarai seekor keledai
betina, dan seekor keledai beban yang muda.” Ini melambangkan keadaan yang
rendah yang dengan rela diterima dan dijalani oleh Raja kerajaan surgawi.
Markus dan Lukas hanya menyebutkan anak keledai, bukan
keledai (Mrk. 11:1-10; Luk. 19:2938), sedangkan Yohanes membicarakan seekor
keledai muda (Yoh. 12:14-15). Sebab itu, titik berat keempat Injil itu
nampaknya pada anak keledai muda.
Keledai dan anak keledai, keduanya memberi kita kesan
kelemahlembutan dan kerendahan hati. Andaikata Tuhan hanya mengendarai keledai,
kesan kelemahlembutan tidak akan begitu nyata. Misalkan saja seorang saudari
kecil berdiri di depan kita dengan menggendong seorang bayi mungil, ini akan
memberi kita kesan “kecil” yang mendalam, karena bayi kecil mungil itu akan
memperkuat kesan kecil. Makna Tuhan mengendarai keledai bukan kecil namun lemah
lembut.
Raja surgawi datang tidak dengan kemuliaan yang megah,
tetapi dengan kerendahan hati dan lemah lembut. Kesan kelemahlembutan ini
diperkuat oleh anak keledai yang menemani keledai untuk dikendarai oleh Raja
yang lemah lembut. Tuhan Yesus tidak menunggang kuda masuk Yerusalem dengan
megah. Tidak ada seorang raja duniawi yang mau berbuat demikian Tuhan Yesus
datang tidak untuk berjuang atau bersaing, melainkan untuk menjadi Raja yang
lemah lembut. Kehadiran anak keledai membuktikan bahwa Tuhan tidak ingin
berjuang atau bersaing dengan siapa pun. Saya percaya bahwa inilah kesan yang
ingin Tuhan Yesus sampaikan kepada orang-orang. Memang, Dia Raja surgawi,
tetapi Dia bermaksud datang tidak sebagai Raja besar yang berjuang dan bersaing
dengan orang lain. Dia datang sebagai Raja yang lemah lembut yang tidak
berperang melawan siapa pun atau bersaing dengan siapa pun.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 56
No comments:
Post a Comment