Hitstat

16 April 2018

Matius - Minggu 29 Senin


Pembacaan Alkitab: Mat. 21:1-22
Doa baca: “Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai betina, dan seekor keledai beban yang muda." (Mat. 21:5)


Cara Raja masuk ke Yerusalem menggenapkan nubuat Zakharia 9:9. Istilah “putri” Sion dalam 21:5 mengacu kepada orang-orang Yerusalem (Mzm. 137:8; 45:12). Ayat 5 mengatakan bahwa Raja datang “mengendarai seekor keledai betina, dan seekor keledai beban yang muda.” Ini melambangkan keadaan yang rendah yang dengan rela diterima dan dijalani oleh Raja kerajaan surgawi.

Markus dan Lukas hanya menyebutkan anak keledai, bukan keledai (Mrk. 11:1-10; Luk. 19:2938), sedangkan Yohanes membicarakan seekor keledai muda (Yoh. 12:14-15). Sebab itu, titik berat keempat Injil itu nampaknya pada anak keledai muda.

Keledai dan anak keledai, keduanya memberi kita kesan kelemahlembutan dan kerendahan hati. Andaikata Tuhan hanya mengendarai keledai, kesan kelemahlembutan tidak akan begitu nyata. Misalkan saja seorang saudari kecil berdiri di depan kita dengan menggendong seorang bayi mungil, ini akan memberi kita kesan “kecil” yang mendalam, karena bayi kecil mungil itu akan memperkuat kesan kecil. Makna Tuhan mengendarai keledai bukan kecil namun lemah lembut.

Raja surgawi datang tidak dengan kemuliaan yang megah, tetapi dengan kerendahan hati dan lemah lembut. Kesan kelemahlembutan ini diperkuat oleh anak keledai yang menemani keledai untuk dikendarai oleh Raja yang lemah lembut. Tuhan Yesus tidak menunggang kuda masuk Yerusalem dengan megah. Tidak ada seorang raja duniawi yang mau berbuat demikian Tuhan Yesus datang tidak untuk berjuang atau bersaing, melainkan untuk menjadi Raja yang lemah lembut. Kehadiran anak keledai membuktikan bahwa Tuhan tidak ingin berjuang atau bersaing dengan siapa pun. Saya percaya bahwa inilah kesan yang ingin Tuhan Yesus sampaikan kepada orang-orang. Memang, Dia Raja surgawi, tetapi Dia bermaksud datang tidak sebagai Raja besar yang berjuang dan bersaing dengan orang lain. Dia datang sebagai Raja yang lemah lembut yang tidak berperang melawan siapa pun atau bersaing dengan siapa pun.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 56

No comments: