Hitstat

20 April 2018

Matius - Minggu 29 Jumat


Pembacaan Alkitab: Mat. 21:33-46
Doa baca: “Kata Yesus kepada mereka: Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.” (Mat. 21:42)


Dalam ayat 33-46, Tuhan melanjutkan dengan perumpamaan lain tentang penyerahan Kerajaan Allah. Tuan tanah itu adalah Allah, kebun anggur adalah Kota Yerusalem (Yes. 5:1) dan penggarappenggarap adalah para pemimpin Israel (21:45).

Ketika tuan tanah mengutus hamba-hamba-Nya kepada penggarap-penggarap untuk menerima hasilnya, penggarap-penggarap itu memukul dan membunuh mereka (ayat 34-46). Hamba-hamba ini ialah nabi-nabi yang diutus oleh Allah (2 Taw. 24:19; 36:15). Pemukulan, pembunuhan, dan pelemparan batu yang disebutkan dalam ayat 35 adalah penganiayaan yang diderita oleh nabi-nabi Perjanjian Lama (Yer. 37:15; Neh. 9:26; 2 Taw. 24:21).

Kemudian, tuan tanah mengutus anaknya. Sudah tentu anak ini adalah Kristus. Para pemimpin orang Yahudi ingin mempertahankan kedudukan mereka yang salah, iri hati kepada Kristus karena hak-hak yang dimiliki-Nya. Sebab itu, “mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya” (ayat 39). Ini menunjukkan bahwa Kristus dibunuh di luar Kota Yerusalem (Ibr. 13:12).

Dalam ayat 42 Tuhan Yesus berkata, “Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.” Batu di sini ialah Kristus untuk bangunan Allah (Yes. 28:16; Za. 3:9; 1 Ptr. 2:4), dan tukang-tukang bangunan adalah pemimpin orang Yahudi, yang tentu sudah menggarap bangunan Allah. Kristus bukan hanya batu dasar (Yes. 28:16) dan batu utama (Za. 4:7), tetapi juga batu penjuru.

Pada akhir perumpamaan ini, Tuhan Yesus tidak saja menunjukkan bahwa kerajaan akan diambil alih dari Israel dan diberikan kepada gereja; Ia juga membicarakan pembangunan Allah. Hari ini, hamper-hampir tidak ada orang Kristen berkonsepsi bahwa Penyelamat kita adalah batu bagi bangunan Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 57

No comments: