Hitstat

11 April 2018

Matius - Minggu 28 Rabu


Pembacaan Alkitab: Mat. 20:1-16
Doa baca: “Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang pertama dan yang pertama akan menjadi yang terakhir.” (Mat. 20:16)


Menurut ayat 8, pemilik kebun memberi upah pekerja pada malam hari menunjukkan akhir zaman gereja. “Panggilah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk pertama.” Tuhan membayar sama kepada mereka, mulai dari yang terakhir hingga yang pertama.

Mereka yang pertama (terdahulu) bekerja sangat terkejut karena yang bekerja terakhir justru yang pertama menerima upah, sekalipun mereka bekerja hanya satu jam, tidak menderita panas teriknya matahari. Sebab itu, ketika pekerja yang pertama nampak bahwa yang terakhir menerima satu dinar, mereka berharap akan menerima lebih banyak. Namun, mereka juga menerima satu dinar. Ayat 11-12 mengatakan, “Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada pemilik kebun itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.”

Dalam ayat 13 Tuhan seolah-olah berkata, “Pahala merupakan masalah anugerah menurut keinginan-Ku. Berasal dari anugerah, Aku ingin memberi upah kepada mereka yang bekerja terakhir sama dengan yang Aku janjikan kepadamu.”

Dalam ayat 16 Tuhan menyimpulkan perumpamaan ini: “Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang pertama dan yang pertama akan menjadi yang terakhir.” Dalam pekerjaan, yang datang lebih awal berada di depan, tetapi dalam menerima pahala, yang terakhir menjadi yang pertama. Dengan demikian Tuhan membuat yang terakhir menjadi yang pertama dan yang pertama menjadi yang terakhir.
Pahala bukan masalah hukum melainkan masalah anugerah. Keselamatan itu berdasarkan anugerah. Tuhan Yesus telah melakukan segala sesuatu bagi kita dan kita tidak perlu berupaya untuk itu. Diselamatkan berarti menerima anugerah dan memperoleh pahala berarti menikmati anugerah yang telah kita terima.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 54

No comments: