Pembacaan Alkitab: Mat. 20:22-24; 1 Kor. 12:28
Doa baca: “Allah telah menetapkan beberapa orang dalam jemaat: pertama sebagai rasul,
kedua sebagai nabi, ketiga sebagai
pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mukjizat,
untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata
dalam berbagai jenis bahasa lidah.” (1
Kor. 12:28)
Ambisi kedua belas murid
terhadap kedudukan sudah meluber sehingga tidak ada sesuatu pun tentang
kematian dan kebangkitan Tuhan yang menduduki hati mereka. Alangkah kasihannya
situasi ini! Matius menyebutkan persaingan antara murid-murid untuk
menyingkapkan bahwa ambisi terhadap kedudukan seperti ini masih tersembunyi di
dalam kita hari ini, walaupun kita sudah berada di dalam gereja. Ada sebagian
orang yang berambisi menjadi penatua dan diaken
Tetapi ini tidak berarti
bahwa tidak ada kepengurusan. Pada butir ini kita perlu membaca 1 Korintus
12:28, “Allah telah menetapkan beberapa
orang dalam jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai
pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mukjizat,
untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin dan untuk berkata-kata dalam
berbagai jenis bahasa lidah.” “Melayani” yang disebutkan dalam ayat ini
menunjukkan pelayanan diaken. “Pelayanan” ini disebutkan sebelum “memimpin”
yang menunjukkan fungsi penatua. Menurut konsepsi alamiah kita, penatua jauh
lebih tinggi daripada diaken. Tetapi Rasul Paulus, di bawah wahyu Allah,
mengurutkan fungsi penatua setelah fungsi diaken.
Setiap orang yang dimasukkan
dalam kepenatuaan menjadi budak. Penatua-penatua itu bukan raja, mereka adalah
budak-budak. Sebagai seorang dalam ministri Tuhan, saya pun budak. Orang lain
dapat menikmati kebebasan mereka, tetapi saya tidak berkebebasan, sebab saya
telah dibeli untuk dijadikan budak. Demikian pula, setiap penatua adalah budak.
Dalam dunia, berkedudukan berarti mempunyai kemuliaan. Tetapi dalam gereja,
berkedudukan berarti barada dalam perbudakan.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 55
No comments:
Post a Comment