Pembacaan
Alkitab: Mat.
13:31-32
Doa baca: “Yesus menyampaikan suatu perumpamaan lain lagi kepada
mereka, kata-Nya: ‘Hal Kerajaan Surga itu seumpama biji sesawi, yang diambil
dan ditaburkan orang di ladangnya.”(Mat. 13:31)
Ayat 31
mengatakan, “Hal Kerajaan Surga itu
seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.”
Gandum dalam kedua perumpamaan pertama dan biji sesawi dalam perumpamaan ketiga
di sini adalah untuk makanan. Ini menunjukkan bahwa umat kerajaan, unsur-unsur
penyusun kerajaan dan gereja, seharusnya seperti tuaian yang menghasilkan
makanan bagi kepuasan Allah dan manusia. Baik biji gandum maupun biji sesawi
melambangkan Kristus sebagai makanan bagi kita dalam aspek yang berbeda. Dia
adalah gandum dan sesawi untuk gizi kita.
Ayat 32
mengatakan bahwa setelah biji sesawi bertumbuh, “sesawi itu lebih besar daripada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon.”
Gereja, yang adalah perwujudan kerajaan, seharusnya seperti sayuran yang
menghasilkan makanan. Namun, sifat dan fungsinya berubah sehingga gereja
menjadi pohon, tempat bersarangnya burung-burung (ini berlawanan dengan hukum
penciptaan Allah yang menetapkan setiap tanaman bertumbuh menurut jenisnya —
Kej. 1:11-12).
Dalam
ekonomi-Nya, kehendak Allah adalah agar anak-anak-Nya menjadi seperti gandum
atau sesawi, semakin kecil, semakin lunak, akan semakin baik. Lagi pula, di
dunia kita harus bersifat musiman seperti gandum dan sesawi, yang hidup di
dunia tidak lebih dari semusim. Janganlah berakar tunggang di bumi untuk jangka
waktu yang lama, sebab Tuhan menginginkan kita hanya sebagai musafir di bumi.
Jika kita musiman seperti gandum dan sayuran, kita akan menghasilkan bahan
makanan yang terbaik; gandum untuk membuat roti dan sesawi untuk pelengkap
roti. Ini akan menghasilkan makanan lain yang lezat untuk gizi dan kepuasan
manusia. Namun, musuh telah membuat sesawi menjadi pohon yang hidup sepanjang
musim, yang tidak menghasilkan bahan makanan apa pun.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 38
No comments:
Post a Comment