Hitstat

14 February 2018

Matius - Minggu 20 Rabu



Pembacaan Alkitab: Mat. 13:34; Mzm. 78:2
Doa baca: “Aku mau membuka mulut mengatakan amsal, aku mau mengucapkan teka-teki dari zaman purbakala.” (Mzm. 78:2)


Apa saja yang tidak berasal dari roh atau dari Kristus adalah khamir. Ragi ialah sesuatu yang ditambahkan untuk membuat sesuatu mudah dimakan. Tanpa ragi, roti akan menjadi keras dan sulit dimakan dan dicerna. Manusia alamiah kita suka menggunakan cara-cara tertentu untuk membuat perkara-perkara rohani lebih mudah dicerna. Inilah yang Alkitab sebut “khamir,” yang harus kita waspadai. Kita harus terhindar dari semua peragian.

Tidak hanya kekristenan tertentu yang telah mencampurkan ragi, tetapi juga denominasi tertentu dan kelompok-kelompok tertentu. Kita harus berhati-hati, jangan sampai mengambil sesuatu selain Kristus untuk tujuan Allah, sebab segala sesuatu selain Dia ialah ragi. Satu-satunya cara yang murni dan kudus untuk memberitakan Injil dan membawa orang Kristen ialah dengan berdoa dan meministrikan firman. Janganlah menggunakan cara lain.

Dalam membangun gereja dan menyebarluaskan kesaksian Tuhan, jalan satu-satunya ialah berdoa dan meministrikan firman yang murni. Dalam pandangan Allah, rekayasa macam apa pun selain Kristus, firman, doa, dan Roh, adalah ragi. Kita harus berdoa sampai pemberitaan kita mengandung kuasa Roh, dan kita harus berdoa sampai kesaksian kita dipenuhi dengan kekayaan Kristus. Inilah makanan sejati bagi Allah dan manusia. Inilah yang dikehendaki Tuhan hari ini.

Realitas sangat berharga bagi Allah, tetapi penam­pilan lahiriahnya sangat Dia benci. Sebab itu, kita harus memustikakan realitas dan menolak penampilan lahiriah. Kita perlu memperhatikan tepung gandum murni dan sayuran sesawi kecil yang baik untuk kita makan. Inilah kesaksian gereja, yang adalah makanan bagi Allah dan manusia. Roh kita memberi tahu kita bahwa di sini, dalam gereja, ada makanan. Di sini tidak ada rekayasa atau ragi, melainkan tepung halus dengan sayur sesawi. Inilah pemulihan Tuhan dan inilah meja makan. Inilah kesaksian Tuhan tanpa lalang, pohon besar, atau ragi.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 38

No comments: