Hitstat

01 February 2018

Matius - Minggu 18 Kamis

Pembacaan Alkitab: Mat. 13:11
Doa baca: “Jawab Yesus: 'Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi kepada mereka tidak.’” (Mat. 13:11)


Sewaktu Tuhan melanjutkan ministri-Nya, pembangunan kerajaan telah dilaksanakan sampai pada suatu tingkat tertentu. Namun, karena orang-orang Yahudi sama sekali telah menolak Tuhan, maka terpaksa Dia berpaling kepada orang-orang yang percaya. Ini merupakan tindakan yang serius, berpaling dari orang Israel kepada orang kafir, berpaling dari hubungan yang berdasarkan kelahiran alamiah kepada hubungan di dalam Roh. Karena itu, ayat terakhir dari pasal 12 menandakan suatu garis batas dalam Injil Matius.

Sebagaimana telah kita nampak, pasal 5, 6, dan 7 mewahyukan realitas batini kerajaan. Saya telah menunjukkan bahwa konstitusi ini terbagi dalam tujuh bagian: hakiki umat kerajaan (5:1-12); pengaruh umat kerajaan atas dunia (5:13-16); hukum Taurat umat kerajaan (5:17-48); perbuatan benar umat kerajaan (6:1-18); harta umat kerajaan (6:13-34); prinsip umat kerajaan dalam menghadapi orang lain (7:1-12); dan dasar kehidupan dan pekerjaan umat kerajaan (7:13-29). Dalam ketujuh bagian konstitusi ini kita melihat realitas kerajaan yang surgawi dan rohani. Ini bukan hanya perilaku atau kehidupan lahiriah, melainkan Kerajaan Surga dalam realitas. Apa yang diwahyukan dalam pasal 13 sebagian besar adalah penampilan lahiriah Kerajaan Surga. Realitas batiniah adalah satu hal, penampilan lahiriah adalah hal yang lain.

Selain bagian mengenai realitas kerajaan, yaitu pasal 5—7, dan bagian mengenai penampilan lahiriah kerajaan, yaitu pasal 13, masih terdapat tiga bagian yang sama pentingnya dalam memahami Kerajaan Surga, yaitu nubuat Tuhan yang diberikan di atas Bukit Zaitun yang tercatat dalam pasal 24. Realitas kerajaan diwahyukan di atas sebuah gunung, dan penampilan kerajaan diwahyukan di pantai, sedangkan manifestasi kerajaan yang dikatakan dalam nubuat juga disampaikan dari atas gunung.



Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 35

No comments: