Hitstat

14 December 2017

Matius - Minggu 11 Kamis

Pembacaan Alkitab: Mat. 6:1-18
Doa baca: Mat. 6:1
Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di surga.


Melakukan kebenaran dalam Matius 6:1 menyatakan perbuatan benar, seperti memberi sedekah (ayat 2-4), berdoa (ayat 5-15), dan berpuasa (ayat 16-18). Memang benar ayat-ayat ini membicarakan perbuatan benar umat kerajaan. Namun sebenarnya ayat-ayat ini menyingkapkan diri (ego) dan daging. Di dalam kita ada sesuatu yang lebih buruk daripada amarah dan hawa nafsu. Banyak orang Kristen bahkan tidak tahu betapa buruknya ego dan daging. Dalam kedelapan belas ayat ini Tuhan menggunakan tiga ilustrasi: memberi sedekah, berdoa, dan berpuasa — untuk mewahyukan betapa kita ini dipenuhi dengan ego dan daging.

Daging manusia mencari kemuliaan bagi diri sendiri, selalu ingin melakukan perbuatan baik di hadapan manusia untuk mendapatkan pujian manusia. Tetapi umat kerajaan, yang hidup dalam roh yang dikosongkan, merendah, serta berperilaku dalam hati yang murni dan tidak bercabang di bawah pengaturan surgawi dan kerajaan, tidak dibolehkan melakukan apa pun di dalam daging untuk mendapatkan pujian manusia, tetapi harus melakukan segala hal di dalam roh untuk menyenangkan Bapa Surgawi mereka.

Mengenai tiga ilustrasi ini Tuhan menggunakan kata “tersembunyi” dalam tiap-tiap ilustrasi (ayat 4, 6, 18). Kita harus melakukan perbuatan benar kita secara tersembunyi, sebab Bapa kita tersembunyi. Dalam ayat 4 Tuhan mengatakan bahwa Bapa kita melihat segala sesuatu yang tersembunyi. Umat kerajaan, sebagai anak-anak Bapa Surgawi, harus hidup dalam hadirat Bapa dan memperhatikan kehadiran Bapa. Apa pun yang mereka lakukan secara tersembunyi untuk Kerajaan Bapa, dilihat secara tersembunyi oleh Bapa dan Dia akan membalasnya. Bapa surgawi mereka melihat secara tersembunyi. Hal ini merupakan suatu pendorong bagi perbuatan benar mereka di tempat yang tersembunyi. Ini mungkin terjadi dalam zaman ini (2 Kor. 9:10-11), atau sebagai upah (pahala) dalam zaman yang akan datang (Luk. 14:14).

Jadi, prinsip dasar kita sebagai umat kerajaan dalam melakukan perbuatan benar ialah tidak memamerkan diri kita. Sedapat mungkin, sembunyikanlah diri Anda, tutupilah diri Anda, dan lakukanlah segala kebajikan yang tersembunyi. Hendaklah kita tersembunyi sedemikian rupa sehingga tak ubahnya seperti yang Tuhan Yesus katakan, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu (ayat 3). Ini berarti kita tidak boleh memberi tahu orang lain apa yang sedang kita lakukan. Umpamanya, Anda berpuasa tiga hari, janganlah memburukkan rupa Anda dengan menunjukkan air muka yang sedih. Sebaliknya, berilah kesan kepada orang lain bahwa Anda ti-dak berpuasa sehingga puasa Anda tersembunyi. Jangan berpuasa di hadirat manusia, tetapi secara tersembunyi di hadirat Bapa Surgawi. Berbuat demikian berarti membunuh ego dan daging.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 2, Berita 21

No comments: