Hitstat

05 December 2017

Matius - Minggu 10 Selasa

Pembacaan Alkitab: Mat. 5:17
Doa baca: Mat. 5:17
Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya,


Memang dalam Perjanjian Baru keselamatan itu berdasarkan pada prinsip iman, tidak ada sangkut pautnya dengan hukum Taurat. Kita semua telah diselamatkan berdasarkan iman, bukan berdasarkan memelihara hukum Taurat. Tetapi setelah kita diselamatkan, kita harus menempuh suatu kehidupan yang memiliki standar moralitas yang lebih tinggi daripada hukum Taurat lama. Jangan berpikir bahwa kita bebas untuk berbuat seenaknya, cemar atau bahkan amoral, karena kita telah diselamatkan bukan menurut prinsip hukum Taurat. Jangan mengira bahwa, karena Allah tidak menanggulangi kita menurut prinsip hukum Taurat tetapi menurut prinsip iman, kita tidak perlu memperhatikan perintah hukum Taurat. Kita harus cermat. Setelah kita diselamatkan, kita perlu menempuh suatu kehidupan dengan standar yang jauh lebih tinggi daripada standar hukum Taurat lama. Standar kita harus lebih tinggi daripada tuntutan hukum Taurat. Hukum Taurat melarang kita membunuh orang, tetapi kita bahkan tidak boleh marah terhadap orang. Bahkan jika kita mengatai saudara kita “kafir”, suatu penghinaan, atau “jahil”, kata kutukan yang menunjukkan suatu pemberontakan, kita akan berada dalam bahaya hukuman. Kita tidak hanya tidak boleh membunuh saudara kita, bahkan jika kita menyebut mereka “kafir” atau “jahil”, kita akan berada dalam kesulitan.

Untuk dapat menempuh suatu kehidupan dengan standar moral yang lebih tinggi daripada standar hukum Taurat lama, Anda harus mengatasi amarah dan hawa nafsu Anda. Boleh jadi Anda mengatakan bahwa hal ini tidak mudah Anda lakukan. Benar, tidak mudah. Itulah sebabnya Anda perlu hayat lain. Betapa kita perlu tinggal bersama Kristus! Kita harus berkontak dengan Dia tidak hanya hari demi hari, bahkan jam demi jam. Karena temperamen dan hawa nafsu di dalam kita, kita perlu tetap dalam persekutuan yang terus-menerus dengan Dia. Anda harus menyadari bahwa Anda bukan kayu atau batu. Jika Anda kayu atau batu, Anda tidak akan bermasalah dengan temperamen dan hawa nafsu. Tetapi karena Anda orang yang hidup, Anda memilki dua hal ini di dalam Anda. Tidakkah Anda mempunyai temperamen dan hawa nafsu di dalam Anda? Setiap saat kita dapat tersandung oleh temperamen kita atau tergoda oleh hawa nafsu kita. Berhati-hatilah! Berjaga-jaga dan berdoalah mengenai dua “setan” ini, temperamen kita dan hawa nafsu kita. Setelah kita diselamatkan menurut prinsip iman, kita perlu menempuh suatu kehidupan yang lebih tinggi, kehidupan dengan standar yang paling tinggi. Kehidupan dengan standar yang paling tinggi ini ialah kehidupan yang mengatasi temperamen dan hawa nafsu kita.

Dalam Matius 5:22 penghakiman kaum beriman pada takhta peradilan Kristus diumpamakan oleh tiga macam penghakiman menurut latar belakang umat Yahudi: penghakiman di pintu gerbang kota, penghakiman di hadapan Mahkamah Agung, dan penghakiman neraka yang menyala-nyala. Ketiga macam penghakiman ini menunjukkan satu penghakiman pada takhta penghakiman Kristus. Kita sebagai orang Kristen yang telah diselamatkan berdasarkan prinsip iman, tidak akan diadili di depan takhta putih yang dikatakan dalam Wahyu 20. Sebaliknya kita akan diadili di depan takhta penghakiman Kristus selama seribu tahun sebelum penghakiman pada takhta putih. Penghakiman pada takhta putih besar diperuntukkan bagi orang-orang kafir mengenai kebinasaan mereka yang kekal. Tetapi penghakiman pada takhta penghakiman Kristus diperuntukkan bagi kaum beriman, entah mereka akan mendapatkan pahala atau hukuman.



Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 2, Berita 18

No comments: