Hitstat

10 October 2017

Matius - Minggu 2 Selasa

Pembacaan Alkitab: Rm. 9:7-8
Doa baca: Rm. 9:7
Dan juga tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham, tetapi: “Yang berasal dari Ishak yang akan disebut keturunanmu.”


Matius 1:2 mengatakan, “Abraham mempunyai anak, Ishak.” Apakah butir yang mencolok di sini mengenai Ishak? Ishak dilahirkan dari janji (Gal. 4:22-26, 28-31; Rm. 9:7-9). Dia adalah ahli waris satu-satunya (Kej. 21:10, 12; 22:2a, 12b, 16-18), dan dia mewarisi janji Kristus (Kej. 26:3-4).

Allah menjanjikan Abraham seorang anak. Sara, yang ingin membantu Allah memenuhi janji-Nya, mengajukan usul kepada Abraham. Sara seolah-olah berbicara, “Lihatlah, Abraham, Allah telah berjanji akan memberimu keturunan, seorang ahli waris yang mewarisi tanah permai ini. Tetapi pandanglah dirimu — hampir berumur satu abad! Pandanglah aku — sudah terlampau tua! Mustahil aku melahirkan seorang anak. Kita harus berbuat sesuatu untuk membantu Allah mencapai tujuan-Nya. Padaku ada seorang hamba perempuan bernama Hagar. Dia sungguh baik. Kamu pasti bisa mendapatkan seorang anak melalui dia” (Kej. 16:1-2). Ini adalah konsepsi alamiah yang sangat menggoda. Sering kali, konsepsi alamiah kita mengajukan usul-usul yang menyeret kita keluar dari roh. Sering pula konsepsi alamiah kita mengatakan, “Kerjakan dengan cara ini. Di sini ada sumber yang baik.” Namun, sesungguhnya usul yang seperti ini akan membawa kita keluar dari janji Allah!

Abraham menerima usul Sara (Kej. 16:2-4). Hasilnya ialah Ismael (Kej. 16:15). Ismael yang mengerikan itu masih di sini sampai hari ini! Bertindak menurut usul Sara tidak membantu Allah, malahan menggagalkan Abraham untuk mencapai tujuan Allah. Ini bukan perkara yang sepele.

Berbagian dalam Kristus menuntut kita tidak mengandalkan diri sendiri atau apa saja yang mampu kita lakukan. Usaha atau pekerjaan kita sendiri selalu menghalangi kita mengambil bagian dalam Kristus, sebagaimana yang dilakukan Ismael terhadap Ishak dalam mewarisi janji Allah. Untuk mempercayai janji Allah, kita harus membuang semua apa adanya kita dan milik kita. Tanpa meninggalkan segala sesuatu dari hayat alamiah kita, mustahil kita dapat menikmati Kristus. Janji Allah akan tiba setelah kekuatan alamiah kita habis. Setelah Ismael diusir, Ishak memiliki posisi penuh untuk mengambil bagian dalam berkat janji Allah. Pengakhiran usaha alamiah kita, penghentian akan apa yang mampu kita lakukan atau apa yang telah kita kerjakan adalah “Ishak”, yang mewarisi berkat yang dijanjikan Allah, yang adalah Kristus. Kita telah dibaptis ke dalam Kristus (Gal. 3:27). Setelah diakhiri dalam Kristus, kita sekarang adalah milik-Nya serta memiliki Dia sebagai bagian kita. Jadi, kitalah keturunan Abraham, umat yang dipanggil oleh Allah, dan ahli-ahli waris seturut janji-janji Allah (Gal. 3:29).

Apakah Ishak? Ishak adalah hasil dari hidup dan bertindak demi iman. Inilah Kristus. Ishak merupakan lambang yang lengkap dari Kristus yang mewarisi seluruh kekayaan Bapa. Kita semua harus mengalami Kristus secara demikian; bukan dengan perbuatan, perjuangan, atau usaha kita, melainkan hanya dengan bersandar kepada-Nya. Percaya atau bersandarnya kita kepada Dia akan menghasilkan Ishak. Hanya Ishak yang merupakan unsur sejati dari generasi Kristus. Bukan semua anak Abraham secara daging adalah anak-anak Allah; hanya yang lahir dari Ishak saja yang ada-lah anak-anak Allah (Rm. 9:7-8). Itulah sebabnya, Allah menganggap Ishak sebagai satu-satunya anak Abraham (Kej. 21:10, 12; 22:2a, 12b, 16-18), satu-satunya ahli waris yang mewarisi janji tentang Kristus (Kej. 26:3-4).



Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 1, Berita 2

No comments: