Hitstat

02 August 2017

Wahyu - Minggu 26 Rabu



Pembacaan Alkitab: Why. 16:13-21
Doa baca: Why. 16:15
Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya.


Pada akhir kesusahan besar, ada tiga roh najis akan keluar dari mulut Iblis, Antikristus, dan nabi palsu, lalu menggerakkan raja-raja seluruh bumi untuk mengumpulkan pasukan mereka (ayat 13-14) -- termasuk dua ratus juta pasukan berkuda yang dikatakan dalam 9:14-16, -- berperang di Harmagedon. Perang itu adalah perang terakhir di antara umat manusia sebelum Kerajaan Seribu Tahun. Dalam perang itu, Iblis bermaksud memusnahkan negara Israel (Za. 14:12) dan berperang melawan Kristus bersama pasukan-Nya. Untuk itu Iblis akan memperalat semua manusia yang memberontak (17:12-14; 19:11-19). Kristus dan para pemenang pilihan-Nya akan mengalahkan dan memusnahkan mereka semua (19:20-21; Mi. 4:11-13; Zef. 3:8; Za. 14:3, 12-15; 12:4, 9), dan akan menyelamatkan negara Israel (Za. 12:3-8; 14:4-5; Yl. 3:14-17). Itulah penginjakan gilingan anggur yang tercatat dalam 14:17-20, Yesaya 63:1-6, dan Yoel 3:9-13.

Di antara cawan keenam dan cawan ketujuh, Tuhan memberikan peringatan tentang kedatangan-Nya (ay. 15). Menurut konteksnya, perkataan dalam ayat 15 tentu diucapkan oleh Tuhan pada akhir kesusahan besar, sebelum perang Harmagedon. Hal ini membuktikan bahwa pada saat itu masih ada kaum beriman tertinggal di bumi (yaitu kaum beriman mayoritas yang hidup dan tersisa). Bagi mereka, penampakan diri Tuhan saat Dia datang kembali tetap seperti pencuri, yaitu pada waktu yang tidak diketahui oleh mereka.

Ketika cawan ketujuh ditumpahkan ke angkasa, terdengar suatu suara "yang nyaring dari takhta itu, katanya, 'Sudah terlaksana'" (ayat 17). Ini berarti segala sesuatu untuk penghakiman dan untuk ekspresi Allah, yaitu kesaksian Allah, telah digenapkan. Segera setelah kata-kata ini diucapkan, maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, serta terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi (ayat 18). Gempa bumi itu, sama seperti gempa dalam 11:19, akan membuat kota besar, Yerusalem, terbelah menjadi tiga bagian dan kota-kota bangsa-bangsa akan runtuh (ayat 19). Karena Yerusalem dalam hal kejahatan akan sama dengan Sodom kuno itu, maka Allah akan menghakiminya dengan gempa bumi ini.

Ayat 19 mengatakan, "Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya." Babel yang agamawi, yang penuh misteri, dalam 14:8 telah dimusnahkan pada awal kesusahan besar; sebab itu, Babel besar di sini, yang dimusnahkan segera setelah perang Harmagedon pada akhir kesusahan besar, pasti adalah Babel yang materi, yaitu Kota Roma. Babel besar dalam 14:8 serupa dengan Babel dalam pasal 17, sedangkan Babel dalam ayat ini serupa dengan Babel dalam pasal 18. Sketsa kedua Babel itu tercatat dalam 14:8 dan 16:19; rinciannya tercatat dalam pasal 17 dan 18.

Ayat 20 mengatakan, "Semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung." Ayat 21 menyimpulkan dengan berkata, "Hujan es besar, masing-masing seberat satu talenta, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat." Di tengah-tengah hujan es yang dahsyat itu, orang-orang dalam kekaisaran Antikristus tetap akan menghujat Allah. Ini membuktikan mereka itu tidak mempunyai niat untuk bertobat, sebaliknya, malah lebih senang menentang Allah habis-habisan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 3, Berita 50

No comments: