Hitstat

19 June 2017

Wahyu - Minggu 20 Senin



Pembacaan Alkitab: Why. 12:1-17
Doa baca: Why. 12:9
Naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.


Kita semua harus memperhatikan peperangan antara perempuan dengan naga itu. Sesungguhnya, bukan perempuan itu yang berperang, melainkan bagian yang lebih kuat di dalam perempuan itu. Dalam pemulihan Tuhan, ada orang-orang yang termasuk dalam bagian yang lebih kuat, merekalah yang memikul tanggung jawab untuk berperang; dan cara berperang adalah melalui berdoa.

Kitab Wahyu membentangkan satu pemandangan yang universal, visi universal. Visi ini bukan hanya tentang kejatuhan manusia, bahkan tentang musuh Allah yang berperang melawan Allah. Dalam ekonomi-Nya, Allah telah memilih sekelompok orang untuk dijadikan seorang perempuan yang mulia. Dulu kita adalah orang-orang berdosa, namun sekarang kita adalah bagian dari perempuan yang mulia itu. Sebelum saya diselamatkan, saya adalah seorang dosa yang kasihan. Tetapi setelah dilahirkan kembali, saya menjadi bagian dari perempuan yang mulia itu. Perhatikan betapa terangnya dia. Padanya tiada kegelapan sedikit pun. Padanya, segalanya adalah terang -- terang matahari, bulan, dan bintang-bintang. Di hadapan perempuan yang mulia ini ada naga penumpah darah, naga pembunuh. Kita tidak mempunyai pilihan lain kecuali berperang melawannya. Tetapi menurut visi ini, bukan perempuan itu yang berperang, melainkan bagian yang lebih kuat dari perempuan itu yang berperang melawan naga.

Terjadinya peperangan di surga dikarenakan anak laki-laki diangkat ke surga. Pengangkatan bukan hanya untuk kita, melainkan untuk ekonomi Allah dan untuk strategi Allah. Musuh Allah saat ini masih ada di surga. Iblis, musuh Allah, telah dihakimi oleh Tuhan Yesus di salib (Yoh. 12:31; 16:11). Tetapi masih diperlukan kaum beriman pemenang untuk melaksanakan penghakiman tersebut, mengeksekusi penghukuman yang telah diputuskan. Peperangan yang dilakukan oleh kaum beriman pemenang terhadap Iblis sesungguhnya merupakan pelaksanaan penghakiman Tuhan kepadanya. Terakhir, melalui peperangan itu, Iblis akan dilemparkan dari surga (ayat 9). Siapakah yang akan pergi ke surga untuk melaksanakan penghakiman Allah dan menyuruh pergi musuh yang sudah dihakimi itu? Allah memerlukan seorang manusia untuk menggenapkan hal itu. Manusia Yesus, Dialah Kepala manusia itu. Dia adalah Kepala dari anak laki-laki, juga Pelopor dari semua pemenang. Allah memerlukan manusia seperti itu untuk melaksanakan penghakiman-Nya atas Iblis. Allah telah menunggu lama sekali. Meskipun Allah belum memperolehnya pada hari ini, namun suatu hari, Ia pasti memperolehnya.

Kita harus diangkat ke surga untuk menggenapkan apa yang diinginkan Allah. Janganlah terlalu memperhatikan kebahagiaan diri sendiri. Agama adalah untuk kebahagiaan manusia; dengan harapan setelah mati akan menempuh hidup yang baik di suatu wilayah yang penuh sukacita. Banyak orang Kristen hanya memperhatikan kebahagiaan diri mereka sendiri. Mereka berkata, "Kami ingin memiliki hidup yang bahagia dan penuh sukaria. Setelah mati, kami akan pergi ke surga, di sana kami akan bahagia." Dalam kekristenan, mungkin Anda tidak pernah mendengar bahwa Allah mempunyai satu tujuan yang kekal dan kita harus melaksanakan tujuan Allah ini. Kita perlu diangkat ke surga, bukan untuk kebahagiaan kita, melainkan untuk menggenapkan tujuan Allah. Kita harus diangkat ke sana untuk melaksanakan penghakiman Allah atas musuh-Nya. Allah sedang menantikan hal ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 3, Berita 38

No comments: