Hitstat

07 June 2017

Wahyu - Minggu 18 Rabu



Pembacaan Alkitab: Why. 12:1-17; Kej. 3:15
Doa baca: Kej. 3:15
Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.


Perempuan dalam pasal 12 bukan hanya universal dalam waktu dan ruang, tetapi juga cemerlang dalam terang surgawi. Ia berdiri di atas bulan yang terang dan di bawah bintang-bintang terang serta berselubungkan matahari yang terang. Ia seluruhnya terang, tanpa kegelapan sedikit pun. Kecemerlangannya itu surgawi, dari atas. Kita, gereja, sebagai bagiannya yang paling besar, haruslah menjadi seperti itu.

Dalam Kejadian 3, ular kecil itu masuk melalui perempuan. Sepanjang abad, para penafsir Alkitab mengatakan bahwa ular masuk melalui perempuan, karena perempuan lebih lemah daripada laki-laki. Pada awal ministri saya, saya juga mengatakan hal yang sama. Tetapi sekarang saya menyadari bahwa untuk menggenapkan ekonomi Allah kita terlebih dulu harus menjadi perempuan, bukan laki-laki. Ular, si licik itu, tahu siapa yang harus diracuninya. Hari ini, kita bukan bagian dari Adam, melainkan bagian dari perempuan terang universal. Iblis datang untuk merusak perempuan, karena ia tahu perempuan akan dipakai oleh Allah untuk menggenapkan rencana-Nya.

Wahyu 12 harus ditafsirkan melalui Kejadian 3. Dalam Kejadian 3:15 ada perempuan, ular, dan keturunan perempuan. Dalam Wahyu 12 ada tiga hal yang sama, meskipun dalam skala yang jauh lebih besar. Perempuan itu sekarang jauh lebih besar, sedang ular itu telah menjadi seekor naga besar, dan keturunan perempuan juga berkembang menjadi anak laki-laki. Perempuan dalam Wahyu 12 dimulai dengan perempuan dalam Kejadian 3:15. Untuk melihat tanda yang besar di alam semesta ini, kita perlu suatu visi. Tanda itu adalah seorang perempuan besar yang cemerlang dan universal sedang menderita sakit bersalin, hendak melahirkan seorang anak. Di hadapan perempuan itu berdiri seekor naga menentangnya dan berusaha menelan anak yang akan dilahirkannya. Permusuhan ini, yang kali pertama tertampak dalam Kejadian 3:15, adalah dari Allah; Allahlah yang mengadakan permusuhan antara ular dengan perempuan itu. Dalam alam semesta hari ini perang yang sedang berkecamuk sesungguhnya hanya satu -- perang antara umat Allah sebagai perempuan itu dengan ular sebagai naga. Sudahkah Anda nampak visi ini? Hari ini, kita semua adalah bagian terbesar dari perempuan itu, dan di hadapan kita berdiri seekor naga.

Kita harus nampak visi bahwa di alam semesta ini peperangan yang sedang berkecamuk sesungguhnya adalah antara perempuan dengan naga. Siapa saja yang menganiaya gereja berarti bersekutu dengan naga itu. Dalam pasal 17, kita nampak seekor binatang yang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh. Angka-angka itu sama dengan yang dimiliki oleh naga itu (12:3; 17:3). Di atas binatang itu duduk seorang perempuan yang memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata, dan mutiara (17:3-4). Gereja yang murtad, si pelacur yang menunggangi binatang itu, bersekutu dengan Iblis sebagai naga itu dalam menganiaya perempuan yang cemerlang itu. Ketika Rasul Paulus masih sebagai Saulus dari Tarsus, ia menganiaya gereja. Pada saat itu, apakah ia merupakan bagian dari bulan, bagian dari Israel? Dengan tegas kita mengatakan bahwa ia bukan bagian dari bulan atau bagian dari bangsa Israel. Tetapi puji Tuhan, Saulus akhirnya bertobat dan berubah!


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 3, Berita 34

No comments: