Hitstat

30 March 2017

Wahyu - Minggu 8 Kamis



Pembacaan Alkitab: Why. 3:7-13
Doa baca: Why. 3:7
Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.


Dalam berita ini kita akan membahas gereja di Filadelfia, gereja dalam pemulihan (3:7-13). Dalam bahasa Yunani, "Filadelfia" berarti "kasih persaudaraan". Sebagai tanda, gereja di Filadelfia melambangkan hidup gereja yang normal, yang dipulihkan oleh saudara-saudara yang dibangkitkan oleh Tuhan di Inggris, pada awal abad 19. Seperti halnya gereja Reformasi yang dilambangkan oleh gereja di Sardis adalah reaksi terhadap gereja di Tiatira, demikian pula gereja kasih persaudaraan adalah reaksi terhadap gereja Reformasi yang mati. Reaksi ini akan berlangsung terus sebagai kesaksian yang berkebalikan terhadap Tiatira dan Sardis yang merosot, sampai Tuhan kembali.

Terhadap gereja kasih persaudaraan, Tuhan adalah "Yang Kudus, Yang Benar". Dengan dan bersama Tuhan, gereja yang dipulihkan bisa menjadi kudus, dipisahkan dari dunia, dan benar serta setia terhadap Allah. Terhadap gereja yang dipulihkan, Tuhan pun adalah "yang memegang kunci Daud" (ayat 7), yaitu kunci kerajaan, mempunyai kuasa membuka dan menutup. Kunci yang dipegang Daud adalah kunci kuasa Allah. Kuasa Allah mencakup alam semesta, terutama umat manusia. Kuasa itu ada kuncinya, yang dimiliki oleh orang yang berperang demi kerajaan dan yang menyiapkan sesuatu untuk pembangunan Bait Allah. Orang ini bernama Daud. Daud mewakili Allah dalam mendirikan Kerajaan Allah di bumi. Jadi, ia memiliki kunci kuasa Allah dalam alam semesta. Namun, Daud hanyalah lambang, bukan realitasnya. Daud yang sejati adalah Kristus, Daud yang lebih besar. Dialah yang membangun Bait Allah, gereja, dan mendirikan Kerajaan Allah. Sebab itu, dalam gereja hari ini, yaitu rumah dan Kerajaan Allah, kita memiliki ekspresi Allah dan perwakilan Allah. Sebagai Daud yang lebih besar, Kristus telah mendirikan rumah Allah, bait yang sejati, dan Ia telah mendirikan Kerajaan Allah, suatu wilayah tempat Ia menjalankan kuasa-Nya dengan sepenuhnya untuk mewakili Allah. Dengan demikian, Ia memegang kunci Daud. Kunci Daud adalah sesuatu yang mewakili Allah untuk membuka alam semesta bagi Allah. Inilah kunci Daud yang dipegang oleh Kristus. Ini melambangkan Kristus sebagai pusat ekonomi Allah. Dialah yang menyatakan dan mewakili Allah, yang memegang kunci untuk membuka segala sesuatu dalam wilayah kekuasaan Allah.

Kristus memegang kunci Daud dan Ia membuka serta menutup bukan agar kita menjadi kudus atau rohani, tetapi agar kita terbangun. Kekudusan dan kerohanian adalah untuk membuat kita menjadi tiang dalam Bait Allah. Akhirnya, kita bukan mengemban nama kekudusan atau kerohanian, melainkan Yerusalem Baru. Dalam 3:12 Tuhan tidak berkata, "Padamu akan Kutuliskan kekudusan," atau "padamu akan Kutuliskan kerohanian, melainkan mengatakan, "Dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem Baru, yang turun dari surga, dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru." Jadi, yang kita dapati di sana bukan kekudusan atau kerohanian, melainkan Allah dan Yerusalem Baru. Tujuan Allah bukan menjadikan kita kudus atau rohani, melainkan menjadikan kita bagian dari Yerusalem Baru. Allah telah memiliki seluruh kekudusan yang diperlukan-Nya, tetapi Ia belum memiliki Yerusalem Baru. Allah tidak menginginkan kerohanian lebih banyak. Ia memerlukan Yerusalem Baru. Ia menginginkan gereja yang terbangun. Ia ingin memiliki Betel hari ini, rumah Allah yang akan terwujud di dalam Yerusalem Baru. Inginkah Anda nampak hal ini?


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 1, Berita 15

No comments: