Hitstat

21 March 2017

Wahyu - Minggu 7 Selasa



Pembacaan Alkitab: Why. 2:12-17
Doa baca: Why. 2:14
Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: Di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berzina.


Dalam ayat 13 Tuhan berkata, "Engkau berpegang kepada nama-Ku." Nama Tuhan mengacu kepada persona Tuhan; persona adalah realitas nama. Gereja di Pergamus tetap berpegang kepada nama Tuhan, berarti berpegang kepada realitas persona-Nya. Kecenderungan penyimpangan gereja duniawi adalah meninggalkan realitas persona Tuhan. Dalam pemulihan Tuhan, kita harus berperang melawan hal ini, supaya gereja bisa berpegang kepada nama Tuhan, yaitu berpegang kepada realitas persona Tuhan sampai selama-lamanya.

Tuhan berkata pula, "Engkau tidak menyangkal imanmu (kepercayaanmu) kepada-Ku." Iman (kepercayaan) terhadap Tuhan mengacu kepada segala sesuatu yang harus kita percayai tentang persona dan pekerjaan Tuhan. Ini tidak mengacu kepada iman subjektif dalam kita, melainkan kepercayaan yang objektif, yaitu perkara yang kita percayai. Karena berpadu dengan dunia, gereja mulai meremehkan nama Tuhan dan menyangkal kepercayaan orang Kristen yang tepat.

Antipas setia pada kesaksian yang berlawanan, sampai mati. Karena kesaksiannya menentang keduniawian gereja, ia dibunuh dan menjadi martir. Untuk bersaksi menentang gereja duniawi, kita memerlukan roh martir. Kita perlu setia kepada kesaksian Tuhan, menentang keduniawian gereja sampai mati.

Dalam beberapa surat ini, berdasarkan ekonomi Allah, Tuhan berharap kita memakan Dia sebagai pohon hayat (2:7), manna yang tersembunyi (2:17), dan hasil bumi tanah permai yang kaya (3:20). Tetapi gereja yang duniawi berpaling dari hayat ke pengajaran, sehingga kaum beriman menyimpang dari kenikmatan atas Kristus sebagai suplai hayat mereka untuk merampungkan ketetapan kehendak kekal Allah. Kenikmatan atas Kristus membangun gereja; sedangkan pengajaran menghasilkan agama.

Ayat 14 menyinggung ajaran Bileam. Bileam adalah seorang nabi bangsa kafir, yang demi memperoleh upah membujuk umat Alah melakukan perzinaan dan menyembah berhala (Bil. 25:1-3; 31:16). Dalam gereja yang duniawi, ada orang mulai mengajarkan perkara yang sama. Hari ini, banyak aliran kekristenan juga dipenuhi ajaran yang sama. Menyembah berhala selalu mendatangkan perzinaan (Bil. 25:1-3; Kis. 15:29). Ketika gereja yang duniawi meremehkan nama Tuhan, yaitu persona Tuhan, ia beralih kepada berhala dan dengan demikian melakukan perzinaan.

Apa artinya menyangkal nama Tuhan dan menyangkal kepercayaan kita kepada Tuhan? Seperti kita ketahui, kepercayaan di sini tidak mengacu kepada iman yang subjektif, yaitu daya percaya kita, melainkan mengacu kepada kepercayaan yang objektif, yaitu hal-hal yang kita percayai. Kepercayaan kita kepada Tuhan meliputi pekerjaan penebusan yang Tuhan kerjakan bagi kita, kematian dan kebangkitan-Nya, serta hal-hal yang harus kita percayai untuk mendapatkan keselamatan. Hal-hal ini tersusun menjadi kepercayaan kita. Nama Tuhan menunjukkan persona Tuhan. Kita tidak seharusnya menyangkal nama Tuhan, tidak dapat meninggalkan kepercayaan kita kepada Tuhan. Kita harus senantiasa memegang nama Tuhan dan percaya kepada-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 1, Berita 12

No comments: