Hitstat

14 March 2017

Wahyu - Minggu 6 Selasa



Pembacaan Alkitab: Why. 2:1-7
Doa baca: Why. 2:4
Meskipun demikian, Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.


Meskipun gereja di Efesus mempunyai demikian banyak kebajikan, tetapi karena telah meninggalkan kasihnya yang semula, maka ia merosot jatuh (ay. 4). Dalam bahasa Yunani, "yang semula" sama dengan kata yang diterjemahkan yang "terbaik" dalam Lukas 15:22. Kasih kita yang semula terhadap Tuhan pastilah kasih yang terbaik. Gereja di Efesus telah meninggalkan kasih yang terbaik ini terhadap Tuhan.

Sebagai mempelai perempuan Kristus (Yoh. 3:29), gereja adalah perkara kasih. Hanya kasih yang bisa memelihara hubungan kita yang tepat dengan Tuhan. Meskipun gereja di Efesus melakukan pekerjaan yang baik, berjerih lelah untuk Tuhan, bertekun dalam penderitaan, dan menguji rasul-rasul palsu (ayat 2-3), tetapi dia telah meninggalkan kasihnya yang semula terhadap Tuhan. Meninggalkan kasih yang semula adalah sumber segala kemerosotan gereja dalam tahap-tahap selanjutnya.

Akibat kejatuhan gereja ialah kehilangan kesaksian (ay. 5). Kehilangan kesaksian tidak lain berarti diambilnya kaki pelita. Jika kita meninggalkan kasih kita yang semula terhadap Tuhan dan tidak bertobat, kita akan kehilangan kesaksian Tuhan, dan kaki pelita akan diambil dari kita. Kita harus waspada dan senantiasa berjaga-jaga, jangan sampai jatuh ke dalam akibat ini. Pada saat kita kehilangan kasih kita yang semula terhadap Tuhan, kita akan kehilangan kesaksian. Hari itu, kaki pelita akan diambil dari kita.

Dalam ketujuh surat yang tercatat pada pasal 2 dan 3, setiap surat diawali oleh pembicaraan Tuhan (2:1, 8, 12, 18; 3:1, 7, 14), tetapi pada akhir setiap surat, Roh itulah yang berbicara kepada gereja-gereja (2:7, 11, 17, 29; 3:6, 13, 22). Sekali lagi ini membuktikan bahwa Kristus yang berbicara adalah Roh itu. Apa saja yang Kristus katakan, itu adalah pembicaraan Roh itu. Tak seorang pun dapat menyangkal hal ini. Siapa yang berbicara kepada gereja-gereja di Efesus? Kristus, Anak Manusia yang memegang utusan-utusan di tangan kanan-Nya dan yang berjalan di antara gereja-gereja. Seperti yang dinyatakan dalam ayat 7, akhirnya yang berbicara adalah Roh itu. Ini membuktikan bahwa Kristus adalah Roh yang berbicara. Ini tidak hanya menunjukkan bahwa Roh itu adalah Tuhan dan Tuhan adalah Roh itu, tetapi juga menegaskan dalam kegelapan kemerosotan gereja, Roh itu sangatlah penting, seperti yang dinyatakan oleh Roh yang diperkuat tujuh kali dalam 1:4. Pasal 14:13 dan 22:17 juga menekankan butir ini.

Di satu aspek, setiap surat adalah perkataan Tuhan kepada satu gereja tertentu; tetapi di aspek lain, ini adalah perkataan Roh itu kepada gereja-gereja. Setiap gereja bukan hanya perlu memperhatikan surat yang khusus ditulis untuknya, juga harus memperhatikan semua surat yang ditulis untuk gereja-gereja lain. Hal ini menyiratkan bahwa semua gereja sebagai kesaksian Tuhan dalam Roh itu, seharusnya sama. Karena hari ini Roh itu sudah berbicara kepada gereja-gereja, maka kita harus berada di dalam gereja, berdiri pada posisi yang tepat untuk mendengarkan Roh itu berbicara. Kalau tidak, bagaimana kita bisa mendengar?


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 1, Berita 10

No comments: