Hitstat

18 March 2017

Wahyu - Minggu 6 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Why. 2:8-11
Doa baca: Why. 2:10
Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antara kamu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.


Dalam surat ini, kita melihat beberapa petunjuk bahwa hayat kebangkitan ada di dalam gereja. Ketika Tuhan mewahyukan kualifikasi diri-Nya dalam ayat 8, Ia berkata bahwa diri-Nya adalah "yang telah mati dan hidup kembali", ini menyatakan hayat kebangkitan-Nya ada di dalam gereja. Sepertinya Tuhan berkata, "Aku adalah kebangkitan, dan sekarang Aku hidup di dalammu. Karena hayat kebangkitan ada di dalam kamu, tidak ada alasan bagimu untuk gagal. Tidak seharusnya engkau dikalahkan oleh aniaya. Sebaliknya, kamu harus bersandar pada hayat kebangkitan-Ku sewaktu menderita aniaya, dan menang." Karena hayat kebangkitan ini, gereja sanggup menderita kesusahan sampai mati sekalipun. Gereja selalu bersyarat menjadi martir yang mengagumkan, menang, dan mulia. Kita semua bersyarat menjadi martir pemenang, karena kita memiliki hayat kebangkitan di dalam kita.

Dalam ayat 10, ada janji pemberian mahkota hayat kepada pemenang. Akhirnya, hayat akan menjadi mahkota. Itulah kemuliaan para martir pemenang. Dalam Perjanjian Baru, mahkota selalu mengacu kepada pahala di luar karunia keselamatan (Why. 3:11; Yak. 1:12; 1 Tim. 4:8; 1 Ptr. 5:4; 1 Kor. 9:25). Mahkota hayat adalah pahala yang diberikan kepada orang-orang yang setia sampai mati dalam mengalahkan penganiayaan; ini mengacu kepada kekuatan kemenangan, yaitu kuasa hayat kebangkitan (Flp. 3:10); pula menunjukkan bahwa para pemenang ini telah mencapai tahap "bangkit yang luar biasa dari antara orang mati" (Flp. 3:11), yaitu kebangkitan yang istimewa.

Dalam surat ini, menang berarti menang atas penganiayaan dengan setia sampai mati. Janji bagi pemenang dalam surat ini mempunyai dua aspek, aspek positifnya mendapatkan mahkota hayat, sedang aspek negatifnya tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua. Semua orang mati, selain orang-orang yang sudah tercatat dalam kitab hayat karena percaya kepada Tuhan Yesus, akan dibangkitkan dan akan melalui penghakiman takhta putih besar pada akhir Kerajaan Seribu Tahun, yaitu pada kesudahan langit dan bumi yang lama. Hasil penghakiman kali itu, mereka akan dilemparkan ke dalam lautan api, itulah kematian yang kedua, sebagai penyelesaian yang terakhir (Why. 20:11-15). Sebab itu, kematian yang kedua ini adalah penanggulangan Allah terhadap manusia setelah manusia mati dan bangkit. Karena para pemenang akan mengalahkan maut demi kesetiaan mereka sampai mati di bawah penganiayaan, dan tidak menyisakan apa-apa yang perlu ditanggulangi Allah setelah mereka dibangkitkan, maka mereka akan mendapatkan mahkota hayat sebagai pahala, dan tidak akan dijamah lagi oleh maut setelah mereka bangkit, yaitu tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua.

Kita semua perlu menjadi pemenang. Jika pada zaman ini Anda tidak menang, kelak Anda pasti menderita oleh kematian yang kedua. Jika Anda tidak dapat mengalahkan aniaya, Anda kelak pasti menderita sesuatu. Bukan berarti Anda akan binasa (Yoh. 10:28-29) Tetapi setelah kita dibangkitkan, mungkin kita masih akan ditanggulangi oleh Tuhan. Hal itu tergantung pada cara hidup dan perilaku kita hari ini. Jika kita hidup dan perilaku dalam kemenangan, berarti kita telah mengalahkan kematian dan tidak ada perkara apa pun yang perlu Tuhan tanggulangi.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 1, Berita 11

No comments: