Hitstat

02 March 2017

Wahyu - Minggu 4 Kamis



Pembacaan Alkitab: Why. 1:4
Doa baca: Why. 1:4
Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil:  Anugerah dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya.


Kita akan melihat gereja-gereja lokal dengan cara memperhatikan perkembangan wahyu ilahi dalam Alkitab. Wahyu ilahi dalam Alkitab diawali dengan Allah dan diakhiri dengan gereja-gereja lokal. Dua pasal yang pertama dalam Kitab Kejadian, bersama seluruh Perjanjian Lama, merupakan wahyu diri Allah, sedang keempat kitab Injil mewahyukan Kristus. Fakta ini mewahyukan perkembangan wahyu ilahi dari Allah kepada Kristus. Setelah keempat kitab Injil, ada Kitab Kisah Para Rasul dan Surat-surat Kiriman, yang terutama mewahyukan Kristus sebagai Roh itu. Karena itu, wahyu Roh itu merupakan lanjutan dari wahyu ilahi dalam Alkitab. Selanjutnya, gereja diwahyukan. Jadi, ada empat bagian pokok wahyu ilahi dalam Alkitab: bagian tentang Allah, tentang Kristus, tentang Roh itu, dan tentang gereja.

Pertama, Allah mewahyukan diri-Nya kepada kita (Kej. 1:1). Dalam Kejadian 1:26 Allah diwahyukan sebagai "Elohim", sebuah kata Ibrani yang berarti "Yang Kuat". Selanjutnya, dalam Kejadian 2:7 Allah diwahyukan sebagai "Yehova" (LAI: TUHAN), yang berarti, "Aku adalah Sang Aku adalah". Allah adalah "Sang Aku adalah" yang agung, Yang selamanya ada. Sebagai Sang yang selamanya ada, Ia adalah realitas dari setiap perkara yang positif. Nama ini, Yehova, menyatakan Allah dalam hubungan-Nya dengan manusia. Mengenai penciptaan-Nya, Allah diwahyukan sebagai Elohim; mengenai hubungan-Nya dengan manusia, Ia diwahyukan sebagai Yehova. Yehova adalah nama Yesus dalam Perjanjian Lama, dan Yesus adalah nama Yehova dalam Perjanjian Baru. Dengan kata lain, dalam Perjanjian Lama Yesus disebut Yehova, dalam Perjanjian Baru Yehova disebut Yesus. Seluruh Perjanjian Lama, yang terdiri dari tiga puluh sembilan kitab, terutama mewahyukan dua nama ilahi ini, Elohim dan Yehova.

Langkah kedua dalam perkembangan wahyu ilahi adalah wahyu tentang Kristus (Mat. 1:1). Pada waktunya, Allah berinkarnasi menjadi seorang manusia yang disebut Yesus Kristus. Nama Yesus terutama berarti Juruselamat (Mat. 1:21), dan nama Kristus berarti Yang diurapi (Mat. 16:16). Yesus bukan hanya Juruselamat kita, tetapi juga Yang diurapi Allah, atau dalam istilah yang umum, Yang diamanati Allah. Allah telah mengamanati Dia untuk merampungkan ekonomi kekal-Nya. Dia bukan hanya Yesus yang menyelamatkan kita, tetapi juga Kristus yang merampungkan rencana kekal Allah.

Agar bisa merampungkan rencana kekal Allah, Kristus memerlukan gereja. Untuk menghasilkan gereja, diperlukan dua perkara -- penebusan dan penyaluran hayat. Setelah menebus manusia ciptaan yang telah jatuh, Kristus harus menyalurkan hayat kepada umat tebusan. Untuk itu, diperlukan Roh hayat, Roh pemberi-hayat. Maka, setelah keempat kitab Injil, kita memiliki penebusan dan penyaluran hayat dalam Kitab Kisah Para Rasul dan Surat-surat Kiriman. Kitab-kitab itu sering menyebutkan darah Kristus. Bersama darah, kita mempunyai Roh itu. Darah untuk penebusan, sedang Roh itu untuk menyalurkan hayat. Setelah ditebus dan dilahirkan kembali, kita menjadi anggota-anggota yang hidup dalam Tubuh Kristus, gereja. Sebagai gereja, Tubuh ini adalah sarana Kristus untuk merampungkan ekonomi kekal Allah. Dari sini kita nampak bahwa dalam ekonomi Allah, gereja adalah suatu perkara yang sangat penting. Tanpa gereja, Kristus tidak dapat menggenapkan apa-apa. Jika Ia ingin merampungkan rencana kekal Allah, Ia harus memiliki gereja.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 1, Berita 7

No comments: