Hitstat

15 February 2017

Wahyu - Minggu 2 Rabu



Pembacaan Alkitab: Yoh. 5:28-29
Doa baca: Yoh. 5:29
Dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.

Dalam pengertian yang sangat positif, Kitab Wahyu adalah sebuah kitab tentang penghakiman. Kristus, Administrator Allah, akan menghakimi segala sesuatu. Pertama-tama Ia akan menghakimi gereja, kemudian, Ia akan menghakimi dunia.

Kristus akan menghakimi seluruh dunia dengan meterai keenam, ketujuh sangkakala, dan ketujuh cawan (6:12-17; 8:1-2,12; 11:14-15; 15:1,7-8; 16:1-21). Dengan dibukanya meterai keenam, dunia akan dihukum dengan berbagai bencana yang adikodrati (melebihi atau di luar kodrat alam). Matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut, bulan menjadi seperti darah, bintang-bintang berjatuhan ke bumi, semuanya itu merupakan bencana yang adikodrati. Ketujuh sangkakala juga merupakan bencana yang adikodrati. Keempat sangkakala yang pertama akan mendatangkan penghakiman atas bumi, laut, sungai-sungai, matahari, bulan, dan bintang-bintang. Kesusahan besar akan dimulai dari sangkakala kelima, dilanjutkan dengan sangkakala keenam, dan akan diakhiri dengan ketujuh cawan dari sangkakala ketujuh. Kesemuanya itu merupakan berbagai penghakiman yang dilaksanakan oleh Kristus atas dunia.

Dalam Wahyu 17—18 kita nampak penghakiman atas Babel besar, yang tak lain adalah dunia kekristenan yang murtad. Di samping penghakiman-Nya atas seluruh dunia, Tuhan juga akan melaksanakan penghakiman khusus atas dunia kekristenan yang murtad, Babel besar. Penghakiman Kristus juga akan dilaksanakan atas Antikristus, nabi palsu, Iblis, dan para pengikut mereka (19:11--20:3,7-10). Kristus akan menghakimi Antikristus dan nabi palsu dengan bencana adikodrati: bumi akan menganga dan mereka langsung jatuh ke dalam lautan api. Terakhir, sebagai Administrator Allah, Kristus akan menghakimi orang-orang yang telah mati (20:11-15). Jangan mengira bahwa kalau seseorang mati, maka semuanya akan beres. Orang-orang mati yang tidak percaya tidak akan selamanya berada di kubur. Mereka akan dibangkitkan, dihakimi, dan kemudian dilemparkan ke dalam lautan api.

Pada akhir penghakiman-Nya atas dunia, Kristus akan kembali untuk memiliki bumi dengan sepenuhnya (10:1-7; 18:1). Seluruh bumi akan menjadi milik-Nya; tidak ada satu bagian pun yang menjadi milik orang lain. Dalam kembali-Nya untuk memiliki bumi, Kristus akan mengambil rupa seorang Malaikat lain. Ia akan menjadi Malaikat lain dengan kekuasaan yang besar dan akan datang dalam kemuliaan-Nya (18:1). Saat itu, Kristus akan menginjakkan "kaki kanan-Nya di atas laut dan kaki kiri-Nya di atas bumi" (10:2). Ini menunjukkan bahwa Ia akan menjejakkan kaki-Nya di atas laut dan bumi, yang berarti Ia akan memiliki semuanya itu (Ul. 11:24; Yos. 1:3). Setelah Kristus memiliki bumi, Ia akan menggenapkan rahasia Allah (10:7). Pada saat itu, ekonomi Allah akan sepenuhnya terwujud, tidak lagi menjadi satu rahasia, melainkan satu rahasia yang telah terbuka.

Terakhir, dalam Kitab Wahyu kita nampak Kristus dalam kekekalan sebagai inti dan universalitas (kesemestaan). Dalam kekekalan, Kristus akan menjadi segala sesuatu. Ia akan menjadi inti dan universalitas dalam Yerusalem Baru (21:9-10, 23), karena Ia adalah pohon hayat yang tumbuh di sungai hayat (22:1-2). Dalam Wahyu 21:23 kita nampak Allah adalah terang dan Kristus, Anak Domba itu, adalah lampunya. Inilah pemandangan dalam kekekalan ketika Kristus menjadi inti, ruang lingkup, dan segala sesuatu dalam Yerusalem Baru. Inilah Kristus kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 1, Berita 2

No comments: