Hitstat

20 January 2017

3 Yohanes - Minggu 1 Jumat



Pembacaan Alkitab: 3 Yoh. 10-12
Doa baca: 3 Yoh. 12
Tentang Demetrius semua orang memberi kesaksian yang baik, malah kebenaran sendiri memberi kesaksian yang demikian. Kami juga memberi kesaksian yang baik tentang dia dan engkau tahu bahwa kesaksian kami benar.


Di antara orang-orang Kristen hari ini ada dua masalah yang masih eksis. Masalah yang pertama, keinginan melampaui yang lain dalam pikiran, yang berhubungan dengan doktrin. Masalah yang kedua, ingin menjadi yang pertama, berhubungan dengan praktek. Dalam doktrin banyak orang ingin menjadi terdepan, melebihi yang lain. Dalam praktek, banyak orang ingin menjadi yang pertama. Kadang-kadang prinsip yang jahat ini menyusup ke dalam hidup gereja. Contohnya, sewaktu berdiri memberi kesaksian, kita ingin mengatakan sesuatu yang lebih maju, sesuatu yang lebih daripada orang lain. Selanjutnya, dalam hidup gereja kita juga mungkin ingin menjadi yang pertama. Bahkan dalam satu kelompok pelayanan kecil, kita mungkin ingin menjadi yang pertama, ingin menjadi kepala. Inilah prinsip roh jahat dari Diotrefes.

Kita selanjutnya membaca 3 Yohanes 10, kita melihat bagaimana penguasaan Diotrefes yang jahat, “Karena itu, apabila aku datang, aku akan meminta perhatian atas segala perbuatan yang telah dilakukannya, sebab ia berbicara tanpa makna dengan melontarkan kata-kata yang kasar terhadap kami. Dan belum merasa puas dengan itu, ia sendiri bukan saja tidak mau menerima saudara-saudara seiman yang datang, tetapi juga mencegah orang-orang yang mau menerima mereka dan mengucilkan orang-orang itu dari jemaat.” “Berbicara tanpa makna” dalam bahasa aslinya merupakan bentuk turunan dari kata yang berarti terlalu mendidih, meluap dengan kata-kata, membicarakan dengan sia-sia; jadi, berarti meleter, berkata sembarangan atau tidak berguna.

Dalam ayat 11 Yohanes mengatakan bahwa siapa saja yang berbuat baik berasal “dari Allah”. Secara harfiah, kata bahasa Yunani untuk “dari” berarti keluar dari, berasal dari. Karena kita telah dilahirkan dari Allah, kita berasal dari Dia, memiliki hayat-Nya dan berbagian dalam sifat-Nya. Allah adalah sumber kebaikan. Orang yang berbuat baik, pelaku kebaikan, adalah orang yang berasal dari Allah; dan milik Allah.

Dalam ayat 11 Yohanes mengatakan kepada kita bahwa siapa saja yang berbuat jahat tidak melihat Allah. Kata bahasa Yunani yang diterjemahkan “berbuat jahat” adalah kakopoieo (dari akar kata kakos, tidak berharga), menjadi orang yang berbuat jahat, melakukan kejahatan; jadi, berarti berbuat jahat. Orang yang berbuat jahat bukan hanya tidak berasal dari Allah, bahkan tidak pernah melihat Allah. Ini berarti dia tidak pernah menikmati Allah atau mengalami Dia.

Dalam ayat 11 “melihat Allah” sebenarnya berarti menikmati Allah dan mengalami Dia. Kita tidak dapat melihat Allah tanpa menikmati Dia, dan kita tidak dapat mengenal Allah tanpa mengalami Dia. Melihat dan mengenal Allah adalah satu masalah menikmati dan mengalami Dia.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Yohanes, Berita 2

No comments: