Hitstat

20 October 2016

1 Yohanes - Minggu 9 Kamis



Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 1:3
Doa baca: 1 Yoh. 2:7
Saudara-saudara yang terkasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu sejak semula. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar.


Dalam berita-berita tentang syarat-syarat persekutuan ilahi ini, kita telah melihat ada dua syarat atau tuntutan untuk memelihara persekutuan ini. Syarat pertama, diuraikan dalam 1 Yohanes 1:5-2:2, adalah pengakuan dosa. Syarat kedua, diuraikan dalam 1 Yohanes 2:3-11, adalah mengasihi Allah dan mengasihi saudara-saudara. Karena itu, jika kita ingin memelihara persekutuan kita dengan Allah, kita perlu menanggulangi dosa, dan kita perlu mengasihi Allah dan mengasihi saudara.

Dalam 1 Yohanes 2:9-11, Yohanes mengatakan bahwa seseorang yang membenci saudaranya berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Dalam ayat 10 dia mengatakan, "Siapa yang mengasihi saudara seimannya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan." Dalam ayat-ayat ini Yohanes menekankan mengasihi saudara. Beban saya dalam berita ini adalah melihat mengapa Yohanes menyatakan bahwa syarat terakhir untuk memelihara persekutuan ilahi adalah mengasihi saudara.

Untuk memahami mengapa mengasihi saudara adalah syarat atau tuntutan terakhir dari persekutuan ilahi, kita perlu mengerti apakah sasaran persekutuan ilahi. Apakah sasaran persekutuan ilahi? Di dalam persekutuan ini kita menikmati kekayaan hayat ilahi, tetapi untuk apakah kita menikmati kekayaan di dalam persekutuan ini? Kenikmatan atas kekayaan hayat ilahi di dalam persekutuan ilahi adalah untuk hidup gereja. Kita sangat perlu melihat bahwa sasaran persekutuan ilahi adalah hidup gereja.

Dalam 1:3 Yohanes mengatakan, "Apa yang telah kami lihat dan telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus." Dalam ayat ini kata ganti "kami" mengacu kepada rasul-rasul. Rasul-rasul telah melihat dan mendengar hayat kekal. Mereka memberitakan ini kepada kaum beriman sehingga kaum beriman dapat mempunyai persekutuan dengan rasul-rasul. Karena persekutuan yang diuraikan dalam 1:3 pertama-tama adalah bagian rasul-rasul dalam menikmati Bapa dan Anak melalui Roh (2 Kor. 13:13), ia disebut persekutuan rasul-rasul (Kis. 2:42) dan "persekutuan yang adalah milik kami" (rasul-rasul). Rasul-rasul adalah wakil gereja. Sebab itu, setiap kali Perjanjian Baru membicarakan rasul-rasul, gereja tersirat didalamnya, karena rasul-rasul mewakili gereja. Prinsip ini tetap berlaku dalam Yerusalem Baru. Mengenai Yerusalem Baru, Wahyu 21:14 mengatakan, "Tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu." Rasul-rasul mewakili semua orang beriman di dalam gereja. Karena rasul-rasul mewakili gereja dan karena persekutuan hayat ilahi disebut persekutuan rasul-rasul, kita boleh mengatakan bahwa persekutuan ini adalah untuk hidup gereja.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 18

No comments: