Hitstat

07 October 2016

1 Yohanes - Minggu 7 Jumat



Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 2:1-2
Doa baca: 1 Yoh. 2:1
Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa. Namun jika seseorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara kepada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil.


Kita yang percaya kepada Kristus telah dilahirkan dari Allah dan telah menjadi anak-anak Allah. Allah sekarang adalah Bapa kita, dan kita adalah anak-anak-Nya. Karena kita telah dilahirkan dari Allah, kita mempunyai hayat-Nya. Hayat Allah bersifat ilahi, kekal, dan tidak dapat rusak. Hayat ini adalah faktor dasar dari warisan rohani yang kita miliki dalam karunia keselamatan Allah.

Kita bersyukur kepada Tuhan, kita mempunyai hayat ilahi dan hayat ini bergerak, bekerja, dan beraktivitas di dalam kita. Pergerakan hayat ilahi di dalam kita menghasilkan satu persekutuan. Sebab itu, persekutuan adalah hasil dari hayat ilahi yang ajaib yang telah kita terima. Di dalam persekutuan ini kita menikmati Allah, menikmati rasul-rasul, menikmati kaum beriman, menikmati gereja, bahkan menikmati gereja-gereja. Semua kenikmatan ini tergantung pada persekutuan hayat ilahi, dan persekutuan ini berasal dari hayat ilahi itu sendiri.

Meskipun kita telah menerima hayat ilahi dan juga menikmati Allah, rasul-rasul, kaum beriman, dan hidup gereja di dalam persekutuan hayat ilahi, kita masih perlu berjaga-jaga terhadap dosa. Dosa bukan hanya sesuatu yang di permukaan yang dapat dicuci. Sebaliknya, dosa tinggal (berhuni) di dalam daging kita. Menurut perkataan Paulus dalam Kitab Roma, dosa dapat menipu kita, menaklukkan kita, dan membunuh kita. Khususnya, dosa yang tinggal, bisa merusak persekutuan kita.

Jika persekutuan kita rusak karena dosa, kita kehilangan kenikmatan atas Allah. Kita juga kehilangan kenikmatan atas rasul-rasul, kenikmatan atas kaum beriman, dan kenikmatan atas hidup gereja. Dengan kata lain, begitu kita kehilangan persekutuan, kita kehilangan kenikmatan atas seluruh warisan rohani kita. Akibatnya, dalam prakteknya, kita menjadi sama dengan orang yang tidak percaya. Orang yang tidak percaya tidak mempunyai Allah, dan mereka tidak ada hubungannya dengan kenikmatan atas rasul-rasul, kaum beriman, dan hidup gereja.

Meskipun kita telah dilahirkan kembali dan telah menerima hayat ilahi untuk menjadi anak-anak Bapa, kita masih harus mengakui dua hal: pertama, kita masih mempunyai dosa di dalam daging kita; kedua, selalu mungkin bagi kita untuk berbuat dosa. Bila kita berada di bawah terang ilahi di dalam persekutuan dan merasa bahwa kita bersalah dalam hal-hal tertentu atau terhadap orang-orang tertentu, kita harus segera mengakui dosa-dosa kita kepada Bapa kita yang adil. Bapa kita siap mengampuni kita. Seperti seorang bapa insani, yang telah disakiti oleh perilaku anaknya, siap untuk mengampuni anaknya yang bertobat, maka Bapa ilahi kita siap mengampuni kita. Begitu kita mengakui dosa-dosa kita, Bapa kita akan menjadi Allah yang setia dan adil kepada kita. Dia sedang menunggu untuk mengampuni dosa-dosa kita dan menyucikan noda-noda pelanggaran kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 14

No comments: