Hitstat

23 September 2016

1 Yohanes - Minggu 5 Jumat



Pembacaan Alkitab: Yoh. 4:20, 23-24
Doa baca: Yoh. 4:24
Allah itu Roh dan siapa saja yang menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.


Kita perlu menyembah Bapa dengan Kristus yang adalah penggenapan kurban-kurban yang dipersembahkan oleh bani Israel dalam penyembahan mereka kepada Allah. Kristus bukanlah Kristus yang objektif, melainkan Kristus yang subjektif, Kristus yang telah kita alami. Pengalaman atas Kristus sebagai penggenapan kurban-kurban menghasilkan realitas. Inilah realitas yang disebut dalam Yohanes 4:23-24, realitas ilahi yang kita alami dan menghasilkan kebajikan di dalam kita. Kebajikan ini juga adalah realitas.

Sekarang kita perlu mengerti bagaimana perlambangan ini digenapi oleh penyembahan yang tepat dalam Perjanjian Baru. Tempat yang tepat bagi kita untuk menyembah Allah adalah di dalam roh kita. Selanjutnya, ketika kita menyembah Allah di dalam roh, kita harus menyembah Dia dengan Kristus yang telah kita alami.

Sebagai orang-orang Kristen, kita harus mengalami Kristus setiap hari. Kemudian kita harus datang ke sidang­sidang gereja di dalam roh dan dengan Kristus yang telah kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam sidang­sidang gereja kita harus menyembah Allah di dalam roh kita dan dengan Kristus yang telah kita alami sebagai kurban persembahan. Kita boleh mempersembahkan Dia sebagai kurban penghapus dosa atau sebagai kurban penebus salah. Kita juga dapat mempersembahkan Dia sebagai kurban bakaran, sebagai kurban sajian, atau sebagai kurban pendamaian. Semua kurban ini adalah Kristus yang kita alami secara subjektif.

Pengalaman subjektif atas Kristus sedemikian ini adalah basil dari kenikmatan kita atas Allah Tritunggal. Ketika kita mengalami Kristus, kita sesungguhnya menikmati Bapa, Putra, dan Roh itu. Jadi, mengalami Kristus adalah menikmati Allah Tritunggal. Kenikmatan ini menghasilkan satu realitas yang sangat subjektif dan rill. Di satu pihak, realitas ini adalah Kristus di dalam kita, di pihak lain, ini juga adalah realitas kita.

Kita telah menjelaskan bahwa dalam mengalami Kristus kita menikmati Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh. Kenikmatan ini menghasilkan satu realitas yang dapat kita sebut realitas pribadi kita. Realitas pribadi ini adalah Kristus menjenuhi manusia batiniah kita. Ketika kita memiliki realitas ini, kita memiliki Kristus di dalam roh, hati, pikiran, emosi, dan tekad kita. Inilah Kristus yang telah kita alami menjadi realitas kita. Sekarang kita harus menyembah Allah bukan hanya di dalam roh kita, tetapi juga menyembah Dia dengan realitas ini, yang adalah Kristus yang kita alami dalam hidup kita sehari-hari. Ini bukan hanya realitas ilahi bagi kenikmatan kita; ini juga adalah realitas insani kita, realitas pribadi kita yang timbul dari kenikmatan kita atas realitas ilahi. Realitas insani ini adalah hasil dari realitas ilahi yang kita nikmati setiap hari. Inilah pengertian yang tepat terhadap realitas dalam Yohanes 4:23-24.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 10

No comments: