Hitstat

03 September 2016

1 Yohanes - Minggu 2 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Mat. 19:29
Doa baca: Mat. 19:29
Setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, atau bapak atau ibunya, atau anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.


Dalam Roma 5:10 Paulus mengatakan, "Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah melalui kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya (hayat-Nya)!" Diperdamaikan dengan Allah melalui Kristus itu sudah rampung, tetapi diselamatkan dalam hayat-Nva dari banyak hal yang negatif masih merupakan masalah sehari-hari. Hari demi hari kita dapat diselamatkan dalam hayat kekal.

Setelah mempunyai hayat ilahi di dalam kita, kita dapat diselamatkan oleh hayat ini dan juga memerintah (berkuasa) dalamnya (5:17). Kita dapat menjadi raja-raja yang memerintah dalam hayat ilahi atas segala hal yang negatif. Misalnya, mungkin kita sulit menguasai temperamen kita. Kebanyakan dari kita akan berkata, "Aku tidak seperti seorang raja yang berkuasa mengendalikan temperamenku, sebaliknya terperamenku selalu menguasaiku." Lupakan temperamen Anda dan nikmatilah perjamuan atas hayat ini. Saya mendorong Anda membaurkan menyeru nama Tuhan dengan doa-baca firman. Jika Anda melakukan hal ini, Anda akan menikmati Tuhan. Ketika Anda menikmati Dia, Dia akan menjadi Orang yang memerintah atas segala hal yang negatif. Kemudian ketika Dia memerintah di dalam Anda, Anda akan memerintah dalam pemerintahan-Nya. Inilah cara yang tepat untuk memerintah dalam hayat atas temperamen Anda.

Saya minta Anda memperhatikan situasi di antara kebanyakan orang Kristen hari ini. Mereka mungkin tidak kekurangan doktrin atau pengetahuan Alkitab, tetapi mereka kurang menyeru nama Tuhan dan kurang makan firman. Kita dapat bersaksi bahwa kita diselamatkan dengan menyeru nama Tuhan, dan kita dipelihara dengan makan firman.

Sebagai kaum beriman, kita harus memegang teguh (LAI: rebutlah) hayat kekal. Dalam 1 Timotius 6:12 Paulus menyuruh kita memegang teguh "hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil." Dalam 1 Timotius 6:19 dia mendorong kita untuk "memegang teguh hidup yang sebenarnya" (Tl.). Hayat ini adalah hayat kekal. Memegang teguh hayat kekal berarti dalam setiap hal — dalam hidup sehari­hari kita, dalam ministri kita, dan dalam pekerjaan kita – kita perlu mengikatkan diri kepada hayat ilahi ini dan menerapkannya dalam setiap situasi, tidak bersandar kepada hayat insani kita.

Dalam Matius 19:29 Tuhan Yesus berbicara tentang mewarisi hayat kekal. Mewarisi hayat kekal adalah pada zaman yang akan datang diberi pahala berupa kenikmatan atas hayat ilahi dalam manifestasi Kerajaan Surga. Kaum beriman tertentu yang telah menerima hayat kekal menikmatinya sampai suatu tingkat, akan tetapi, mereka tidak menikmatinya sampai tingkat yang seharusnya. Akibatnya, ketika Tuhan Yesus datang kembali pada waktu manifestasi kerajaan. mereka akan kehilangan kenikmatan atas Kerajaan Seribu Tahun. Kehilangan kenikmatan atas hayat ilahi dalam kerajaan yang akan datang adalah kehilangan kenikmatan atas hayat kekal selama zaman itu.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 4

No comments: